Senin, 14 Oktober 2013

Kata dan Rasa

Cause I knew you were trouble when you walked in
So shame on me now
I flew me to places I’d never been
so you put me down oh
Oh oh trouble, trouble, trouble
Oh oh trouble, trouble, trouble
( Taylor Swift_I know you were trouble )

Damn! 
Mungkin itu kata yang tepat untuk memulai.
Kamu pernah merasakan hal ini?
Kata-kata yang kamu dengar tak seperti kenyataan yang kamu rasakan.
Ini sudah umum. Ketika perasaan menyelimuti seseorang kadangkala perkataan tidak akan sama lagi dengan yang dirasakan.
Kemungkinan terburuknya. Ini seperti sebuah kebohongan.
Yah. Kepalsuan kata-kata.


Setiap orang memiliki perasaan yang berbeda tentang sesuatu (baca: seseorang). Itu tergantung dari kepribadian orang tersebut. Namun satu hal yang sama ketika dia merasakan perasaan yang berbeda (suka) terhadap sesuatu maka apa yang dia katakan akan berubah menjadi kebohongan belaka. Ketika logika menjadi perasaan. Pernah terjebak didalamnya? Atau sedang melakukannya? Atau parahnya sedang mengalaminya?

Sesuatu yang aneh memang. Kita mudah sekali untuk percaya akan kata-kata. Bahkan ketika kita tahu dalam kata-kata itu ada kebohongan. Pernah mendengar hal ini?
" Kamu itu yang terbaik buat aku " 
Kata-kata yang indah bukan. Mungkin kamu yang mendengarnya akan langsung terbang ke langit ketujuh. Tapi bagaimana jika disambung dengan kata-kata ini?
" Tapi maaf ya, aku gak bisa sama kamu karna kamu terlalu baik "
Jegerrr!!! Kamu jatuh dari langit ketujuh.
what's wrong? kamu yang baik aja gak bisa terus kemudian kamu lihat dia pergi dengan yang bad guy.
Ini gak adil? Tapi itulah kenyataannya.

Kamu udah terperangkap dengan kata-katanya. Karena seandainya kamu tahu ketika seseorang mengatakan sesuatu padamu hanya 90% itu merupakan kenyataan. Sisanya? Modus terselubung. Satu hal yang pasti ketika seseorang berkata dengan rasa didalamnya itu akan mengacaukan logikanya. Perasaan adalah sesuatu yang gak bisa ditebak, gak tahu darimana datangnya, dan gak tahu juga kemana hilangnya. Jadi ketika kamu tetap percaya pada kata-kata yang didalamya terdapat rasa percayalah. Kamu akan jatuh kejurang yang dalam.

So?
Percayalah pada tindakan nyata ketimbang kata-kata.
Karena feell tindakan akan membekas dan lebih berarti daripada hanya sebuah kata yang nantinya akan menggoreskan luka...

" Kadang kamu harus mengerti bahwa kata dan rasa itu seperti ulat dan daun.
Semakin enak daunnya maka akan semakin bagus ulatnya "
 Rens_putra


Sohibmu,


Rens_putra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar